Ketika sistem sudah terinstal, kenapa repot-repot menginstal yang lain ?
Menginstal Windows hanyalah awal dari pekerjaan. Bayangkan, kamu baru saja menginstal Windows 7 terbaru dan bersiap-siap untuk mengeluarkan semua yang kamu tahu tentang komputer. Lalu teman kamu mengirimkan email dengan lampiran data PDF : oow, kamu tidak punya program untuk membaca file PDF. Kamu harus cari di intenet, situs yang menyediakan program Adobe Reader (atau penampil PDF lainnya), unduh programnya, instal, bahkan mungkin boot ulang. Hmpf, oke, sekarang kamu sudah siap! Masih di dalam email dari temanmu, ada dokumen teks file.doc. Windows tidak bisa membaca data tersebut, sekarang: hebat! Pilihannya, membeli Microsoft Office atau cukup mengunduh OpenOffice, tetap saja, kamu harus mencarinya, unduh programnya (mari kita berdoa kamu punya koneksi broadband), instal, dan seterusnya. Lalu, teman kamu juga mengirimkan gambar, dengan kualitas kontras yang buruk, pencahayaan yang tidak pas, dan perlu untuk diatur ukurannya. Jadi sekarang kamu bisa membeli Photoshop (berapa banyak uang yang sudah dihabiskan ?), atau mengunduh the GIMP (ini nama program yang punya fungsi sama seperti Photoshop) : cari, unduh, instal, dll. Cukup : kamu sudah dapat gambarannya, Windows masih jauh untuk dikatakan lengkap, dan menginstalnya merupakan awal dari segala kesusahan.
Ketika kamu menggunakan Linux (seperti Ubuntu, Mandriva, Fedora, dll., masing-masing memberikan "rasa" yang berbeda dari Linux), kamu akan mendapatkan, tanpa menginstal apa-apa lagi :
saat sistem sudah terpasang, kenapa masih harus pasang yang lain??
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment
Silahkan meluangkan waktu anda untuk meninggalkan secuil komentar anda pada Form komentar di bawah ini...