Perangkat keras terbaru, walaupun yang sederhana, biasanya dijual beserta sebuah CD. Di dalam CD, ada sesuatu yang merupakan bagian dari perangkat keras yang disebut driver. Jika kamu membaca panduan perangkat keras tersebut, maka kamu akan tahu bahwa perangkat keras yang kamu beli tidak akan bekerja pada komputer Windows sampai drivernya terinstal. Jika kamu seperti seseorang yang tidak suka membaca panduan, mungkin kamu akan berusaha seperti kebanyakan orang ketika perangkat berteknologi terbarunya tidak bekerja.
Masukkan CD, klik di penginstalan, tunggu, keluarkan CD, restart komputer.
Jika kamu mempunyai perangkat keras dan akan digunakan pada komputer lain, mungkin kamu berkeinginan untuk melupakan CD dan fetch driver terbaru dari situs pabriknya yang akan memakan waktu dan merepotkan.
Itu untuk satu perangkat keras. Sekarang, bayangkan bahwa kamu berniat menginstal Windows pada komputer yang semua komponennya paling mutakhir. Tentu saja, driver setiap komponennya harus ada, lalu menginstalnya, dan me-restart berulang kali. Komponen itu biasanya video card, sound card, keyboard, mouse, cipset motherboard, dan lain-lain. (baiknya, video card dulu untuk mencegah monitor terbarumu beresolusi kecil). Usaha itu dilakukan setelah menginstal Windows yang memakan waktu cukup lama.
Linux tidak membutuhkan driver terpisah. Semua driver sudah disertakan dalam kernel Linux, pusat sistem, dan selalu ada di setiap Linux. Ini artinya:
Lupakan driver
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment
Silahkan meluangkan waktu anda untuk meninggalkan secuil komentar anda pada Form komentar di bawah ini...