Kalau kamu sudah tahu apa itu fragmentasi, dan sudah sering men-defrag harddiskmu setiap bulannya atau dalam jangka waktu tertentu, inilah versi singkatnya : Linux tidak memerlukan defragmentasi.
Bayangkan harddiskmu sebagai satu lemari data berukuran raksasa, dengan jutaan rak (terima kasih kepada Roberto Di Cosmo untuk perbandingannya). Setiap rak hanya dapat memuat sejumlah data. Untuk itu, data-data yang ukurannya tidak sama dengan ukuran rak harus dipecah ukurannya dan disimpan ke dalam beberapa rak. Beberapa data memiliki ukuran yang sangat besar sehingga mereka memerlukan ribuan rak. Tentu saja, akan lebih mudah untuk mengakses data-data tersebut ketika rak yang mereka isi berdekatan satu sama lain di dalam lemari data.
Sekarang andaikan kamu menjadi si empunya lemari data, tetapi kamu tidak punya banyak waktu untuk mengurus lemari tersebut, sehingga kamu berniat untuk menyewa orang untuk mengurusnya. Dua orang melamar, seorang perempuan dan seorang lelaki:
Tanpa ragu-ragu, kamu seharusnya menyewa perempuan tersebut (tentunya kamu sudah tahu, wanita umumnya bekerja dengan lebih rapi :) ). Nah, Windows menggunakan metode pertama; sedangkan Linux menggunakan yang kedua. Semakin sering kamu menggunakan Windows, semakin lambat kamu mengakses suatu data; semakin sering kamu menggunakan Linux, semakin cepat akses yang kamu dapat. Semuanya terserah kamu!
Apakah kehidupan dijitalmu terasa terfragmentasi?
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment
Silahkan meluangkan waktu anda untuk meninggalkan secuil komentar anda pada Form komentar di bawah ini...